Elementary OS |
Pertama kali Elementary OS ini dirilis pada tahun 2011, bernama Jupiter (merupakan Elementary OS 1) yang berbasis Ubuntu 10.10 awal mulanya sebgai theme dan aplikasi untuk Ubuntu, namun pada akhirnya berubah menjadi Linux distro tersendiri yang mengusung user-interface bisa dibilang mirip dengan MacOS.
Sekilas mirip dengan MacOS bukan berarti Elementary OS menjiplak, bisa dibilang Elementary OS ini terinspirasi karena model tampilan ini memang terbukti memberikan user-experience yang mudah untuk dimengerti. Developer dari Elementary OS ini mengusung konsep tersendiri pada produk mereka yaitu: ringkas, menghindari konfigurasi, dan meminimalkan dokumentasi. Bisa dibilang konsep yang mereka usung ini bertujuan untuk memanjakan pengguna, para pengguna Elementary OS bisa langsung menggunakan dan mengerti tanpa perlu banyak belajar.
Elementary OS berbasis Ubuntu memberikan nilai tambah yaitu hampir semua repository yang ditujukan untuk Ubuntu bisa berjalan dengan baik di Elementary OS. Menggunakan Ubuntu LTS version semenjak Elementary OS 0.2 (Luna) hal ini membuat setiap versi terbaru terus mendapatkan update rutin dan peningkatan keamanan setidaknya selama 2 tahun.
Kekurangan satu-satunya yang dimiliki oleh Elementary OS adalah kurangnya pilihan untuk kostumisasi. Tapi menurut penulis hal ini sudah tergantikan dengan tampilannya yang sudah "CANTIK".
Menjadi pengguna Windows selama bertahun-tahun sama sekali tidak membuat saya kesulitan yang berarti dalam menggunakan Elementary OS. Semua user-interface terasa biasa dan begitu mudah.
GAME DI ELEMENTARY OS???
Bermain game di Elementary OS??? kenapa tidak. Walaupun tidak sebanyak game di OS Windows, Elementary OS masih bisa kok untuk bermain game menggunakan "STEAM". Hal ini pula yang menjadi pertimbangan saya untuk memilih Linux. Steam memungkinkan game yang sudah saya miliki bisa dimainkan di semua platform yang tersedia untuk game tersebut. Jadi, walaupun hampir seluruh game saya di Steam dibeli saat menggunakan windows, beberapa game yang masih bisa berjalan di Linux tetap saya bisa mainkan tanpa harus membayar lagi.
Hampir semua game yang dirilis oleh Valve seperti Team Fortress 2, DOTA 2, Payday 2 dan CS GO bisa berjalan di Linux. Sementara game yang lama seperti Borderlands 2, Metro 2033 dan Rocket League dapat berjalan tanpa ada isu.
Untuk saya sendiri tidak begitu suka menggunakan PlayOnLinux ataupun Wine, dikarenakan rumit dan biasanya kurang memberikan performa yang bagus.
BAGAIMANA DENGAN DRIVER???
Biasanya pada saat kita memikirkan untuk hijrah dari OS Windows ke Linux adalah mengenai driver terutama driver GPU. Untungnya, Elementary OS memiliki AppStore yang langsung secara otomatis mendeteksi GPU yang saya gunakan dan memberikan pilihan driver yang bisa digunakan.
Driver yang terpenting kedua adalah Printer yang saya gunakan, dengan banyaknya forum dan diskusi sehingga mempermudah kita dalam mencari solusi mengenai masalah serupa baik untuk Ubuntu maupun Elementary OS.
KESIMPULAN...
Elementary OS merupakan distro Linux berbasis Ubuntu yang paling "menawan" yang pernah saya install. Tampilannya yang terinspirasi dari MacOS terasa begitu natural dan mudah, namun minim dalam hal kostumisasi. Karena basisnya adalah Ubuntu maka sistem operasi ini memiliki akses ke berbagai fitur dan aplikasi yang tersedia untuk Ubuntu. Saya kira itu saja kesimpulan yang bisa saya sampaikan selama menggunakan Elementary OS.
Elementary OS berbasis Ubuntu memberikan nilai tambah yaitu hampir semua repository yang ditujukan untuk Ubuntu bisa berjalan dengan baik di Elementary OS. Menggunakan Ubuntu LTS version semenjak Elementary OS 0.2 (Luna) hal ini membuat setiap versi terbaru terus mendapatkan update rutin dan peningkatan keamanan setidaknya selama 2 tahun.
Kekurangan satu-satunya yang dimiliki oleh Elementary OS adalah kurangnya pilihan untuk kostumisasi. Tapi menurut penulis hal ini sudah tergantikan dengan tampilannya yang sudah "CANTIK".
Menjadi pengguna Windows selama bertahun-tahun sama sekali tidak membuat saya kesulitan yang berarti dalam menggunakan Elementary OS. Semua user-interface terasa biasa dan begitu mudah.
Steam On Linux |
GAME DI ELEMENTARY OS???
Bermain game di Elementary OS??? kenapa tidak. Walaupun tidak sebanyak game di OS Windows, Elementary OS masih bisa kok untuk bermain game menggunakan "STEAM". Hal ini pula yang menjadi pertimbangan saya untuk memilih Linux. Steam memungkinkan game yang sudah saya miliki bisa dimainkan di semua platform yang tersedia untuk game tersebut. Jadi, walaupun hampir seluruh game saya di Steam dibeli saat menggunakan windows, beberapa game yang masih bisa berjalan di Linux tetap saya bisa mainkan tanpa harus membayar lagi.
Hampir semua game yang dirilis oleh Valve seperti Team Fortress 2, DOTA 2, Payday 2 dan CS GO bisa berjalan di Linux. Sementara game yang lama seperti Borderlands 2, Metro 2033 dan Rocket League dapat berjalan tanpa ada isu.
Untuk saya sendiri tidak begitu suka menggunakan PlayOnLinux ataupun Wine, dikarenakan rumit dan biasanya kurang memberikan performa yang bagus.
BAGAIMANA DENGAN DRIVER???
Biasanya pada saat kita memikirkan untuk hijrah dari OS Windows ke Linux adalah mengenai driver terutama driver GPU. Untungnya, Elementary OS memiliki AppStore yang langsung secara otomatis mendeteksi GPU yang saya gunakan dan memberikan pilihan driver yang bisa digunakan.
Driver yang terpenting kedua adalah Printer yang saya gunakan, dengan banyaknya forum dan diskusi sehingga mempermudah kita dalam mencari solusi mengenai masalah serupa baik untuk Ubuntu maupun Elementary OS.
KESIMPULAN...
Elementary OS merupakan distro Linux berbasis Ubuntu yang paling "menawan" yang pernah saya install. Tampilannya yang terinspirasi dari MacOS terasa begitu natural dan mudah, namun minim dalam hal kostumisasi. Karena basisnya adalah Ubuntu maka sistem operasi ini memiliki akses ke berbagai fitur dan aplikasi yang tersedia untuk Ubuntu. Saya kira itu saja kesimpulan yang bisa saya sampaikan selama menggunakan Elementary OS.
Komentar
Posting Komentar